Jumat, 20 Juli 2012

Khasiat Kurma Ajwa

"Siapa pun yang pagi-pagi makan tujuh buah kurma ‘Ajwah, maka pada hari itu dia tidak mudah keracunan dan terserang penyakit.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Apakah yang terbayang dibenak kita menjelang berbuka puasa ? Es campur, jus, kolak, kue yang manis-manis atau beragam makanan yang menggiurkan lainnya !!! Tidak bisa dipungkiri, sederet minuman dan makanan itulah yang muncul ketika kita berniat membatalkan puasa. Memang, buka puasa dengan beragam minuman dan makanan seperti itu hal yang lumrah dan wajar. Namun, bukankah minuman dan makanan tersebut memiliki efek samping yang kurang bagus disaat tubuh istirahat dari makan dan minum selama seharian penuh ???

Untuk menghindari hal negatif itulah, Rasullah s.a.w, jauh-jauh hari memberi saran yang sangat bermanfaat bagi yang sedang berpuasa. Sabdanya, “Apabila salah seorang diantara kamu puasa, hendaklah berbuka dengan kurma , bila tidak ada hendaklah dengan berbuka dengan air, sesungguhnya air itu bersih.” (H.R. Ahmad dan Tarmidzi).

Bahkan, dalam kondisi tidak berpuasa pun (diluar bulan suci Ramadhan), buah kurma memiliki faedah yang sangat besar untuk kesehatan tubuh kita.

Kurma adalah sejenis tumbuhan palem (palma) atau dalam bahasa latinnya lebih dikenal dengan phonex dactylifer yang berbuah dan boleh dimakan, baik dalam keadaan masak maupun masih mentah. Berdasarkan penelitian para ilmuwan, kurma kaya dengan protein, serat gula, vitamin A dan C serta mineral seperti zat besi, kalsium, sodium dan potasium. Kandungan protein didalam kurma sebesar 1.8 – 2.0 persen, serat sebanyak 2.0 – 4.0 persen dan gula sebesar 50 – 70 persen glukosa.

Dengan kandung gula seperti itu, kurma mampu memberi tambahan tenaga bagi orang yang berbuka puasa hingga ia akan merasa segar dan bertenaga uuntuk beribadah tanpa rasa letih ataupun mengantuk. Biasany, bagi yang merasa letih dan mengantuk disaat melaksanakan shalat tarawih disebabkan karena makanan yang dikosumsi kebanyakan mengandung karbohidrat yang tidak menyediakan tenaga instant (tambahan). Oleh karena itu, untuk menghindari hal tersebut, buah kurma adalah jawabannya.

Kenapa ? Sebab, sebagaimana penelitian yang dilakukan Badan Kesahatan Dunia (WHO), zat gula yang ada didalam kurma itu berbeda dengan gula pada buah-buahan lain seperti gula tebu atau gula pasir yang biasa mengandung sukrosa dimana zat itu langsung diserap kedalam tubuh. Hal ini membuat gula itu harus dipecahkab terlebih dahulu oleh enzim sebelum berubah menjadi glukosa. Sebaliknya, kurma tidak menbutuhkan proses demikian.

Sementara potasium didalam kurma berguna untuk mengatasi masalah stress, sembelit dan lemah otot. Tidak hanya itu, berkat zat besi dan kalsium yang ada pada kurma, orang bakal terhindar dari penyakit yang beresiko tinggi seperti penyakit jantung dan kencing manis.

Bila dimakan oleh anak-anak, maka kurma memberi khasiat untk mencerdaskan otak mereka. Cukup beralasan, bila Rasullah s.a.w menganjurkan bagi para isteri yang mengandung untuk makan buah kurma. Kata Nabi, “Berilah makan buah kurma kepda isteri-isteri kamu yang sedang hamil, karena isteri-isteri kamu yang sedang hamil. Karena sekiranya wanita hamil itu memakan buah kurma, niscaya anak yang akan lahir kelak akan menjadi anak yang penyabar, bersopan santun serta cerdas. Sesungguhnya makanan Siti Maryam takkala melahirkan Nabi Isa a.s adalah buah kurma. Sekiranya, Allah s.w.t., menjadikan suatu buah yang lebih baik dari pada buah kurma, maka Allah telah memberi makan buah itu kepada Siti Maryam.” (H.R. Bukhari)

Adalah Q.S. Maryam, ayat 25-26 perihal Siti Maryam yang disinggung Nabi diatas. Firman Allah, “Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, maka pohon itu akan menggugurkan buah yang masak kepadamu, maka makan serta minumlah dan bersenang hatilah kamu.”

Waktu itu, dikisahkan Siti Maryam hendak melahirkan Nabi Isa a.s dibawah pohon kurma. Lalu Malaikat Jibril datang dan menyuruh Maryam menggoncangkan pohon kurma. Buah kurma yang matang itu berjatuhan. Dan Maryam pun memakan buah kurma yang telah masak tersebut. Atas izin Allah s.w.t dan kebesaran- NYA, proses persalinan atau kelahiran Nabi Isa a.s menjadi mudah.

Berdasarkan hadis Rasullah dan firman Allah diataslah, kurma snagt berkhasiat bagi wanita yang sedang hamil dan nifas (setelah melahirkan). Hal ini diperteguh olah para ahli kedokteran bahwa unsur zat besi dan kalsium yang terdapat di dalam buah kurma adalah unsur yang sangat berguna untuk membentuk dan menambah kandungan air susu ibu. Lebih dari itu, anak-anak balita pun dapat mengambil manfaat dari buah yang biasa tumbuh didaerah Arab ini. Dengan kurma, pertumbuhan anak-anak dan sumsum tulangnya akan berkembang dengan baik.

Wajar bila Rasullah s.a.w memberikan tips untuk makan tujuh butir kurma setiap harinya supaya terhindar dari segal penyakit fisik. Mengapa Nabi menyebut kurma ‘Ajwah didalam sabdanya..

Berdasarkan asbabul wurud (sebab-sebab turunnya suatu hadist) disebutkan dulu Nabi Muhammad s.a.w kalau berbuka puasa yang dimakan adalah kurma. Kurma yang dimakan itu diberi nama ‘ajwah (ajua). Ceritanya, pada saat itu ajua adalah nama anak Salaman Alfarisi, orang nasrani yang akhirnya masuk Islam. Dia mewakafkan lahan kurmanya untuk perjuanan Islam. Untuk mengenang jasa-jasanya itu, akhirnya Rasul menamakan kurma yang dimakannya saat berbuka puasa sebagai kurma ajua. Bahkan, dalam hadist yang lain Beliau sendiri sempat menyatakan, “Rumah yang tidak ada kurmanya seperti rumah yang tidak ada makanan.” Perkataan Rasullah tersebut menunjukan betapa pentingnya khasiat yang dapat diambil dari buah kurma. Sehingga, setiap keluarga mesti menyimpan kurma sebagai penganan wajib dirumahnya. Oleh arena itu, kita seharusnya memakan buah kurma bukan hanya dibulan puasa saja, tapi juga menjadikan kurma makanan sehari-hari. Entah itu dimakan pagi hari sebagaimana yang pernah dianjurkan Nabi diatas atau sebagai makanan ringan ketika sedang santai.

Dengan cara begini, kita tidak hanya mendapatkan kesehatan tubuh tapi juga memperoleh pahala karena menjalankan sunnah Rasullah s.a.w. Wallahu’alam bil shawab.

Minggu, 08 Juli 2012

Habbatussauda bisa Sembuhkan Diabetes Mellitus

Habbatussauda berkhasiat untuk mengobati Diabetes Mellitus. Kadar gula darah penderita DM bisa diturunkan karena Habbatussauda memiliki kemampuan untuk menghambat aktivitas enzim glukosa-6-phospatase. Enzim ini berperan dalam metabolisme produksi glukosa dalam darah.


Diabetes Mellitus (DM) termasuk penyakit yang mesti diwaspadai. Ia menjadi penyakit dengan jumlah pasien terbesar pada sejumlah negara. Menurut data WHO, jumlah penderita DM di Indonesia menempati urutan ke-4 di dunia. Pada tahun 2006 diperkirakan di Indonesia terdapat sekitar 14 juta pengidap DM.

Penyakit ini perlu diwaspadai karena ia bisa menyebabkan komplikasi penyakit lain seperti jantung, stroke, disfungsi ereksi, gagal ginjal, dan kerusakan sistem saraf.

Penyakit ini muncul akibat tubuh tidak mampu mengendalikan tingkat gula (glukosa) dalam darah. Hal ini disebabkan kelenjar pankreas tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah memadai, dimana insulin ini berfungsi sebagai pengontrol kadar gula darah. Keadaan ini menyebabkan terjadi kelebihan gula yang bisa merusak pembuluh darah dan memunculkan komplikasi.

Mekanisme Habbatussauda dalam Mengobati Diabetes
Diabetes Mellitus Insya Allah bisa diterapi dengan menggunakan Habbatussauda. Dalam buku Trio Herbal (Redaksi Trubus, 2010), mekanisme Habbatussauda dalam mengobati diabetes mirip kinerja thiazolidinedione – salah satu bahan aktif obat yang kerap dikonsumsi pasien diabetes. Senyawa ini mampu memperbaiki sensitivitas insulin dengan mengaktifkan gen-gen tertentu yang berperan dalam sintesa lemak dan metabolisme karbohidrat. Beberapa studi menunjukkan, thiazolidinedione juga baik bagi jantung, mampu menurunkan darah, dan meningkatkan LDL (kolesterol baik).

Hasil penelitian A. Al Hader, peneliti dari Faculty of Medicine Jordan University of Science and Technology, Yordania, menunjukkan kadar gula darah puasa kelinci percobaan diabetes yang diberi asupan alloxan – penyebab diabetes – menurun 12 % setelah 4 jam pascaperlakuan dan 21% setelah 6 jam.

Dalam penelitian itu tidak terjadi peningkatan kadar insulin. Artinya, mekanisme penurunan gula darah diduga bukan disebabkan oleh meningkatnya jumlah insulin. Namun turunnya kadar gula darah disebabkan kemampuan Habbatussauda menghambat aktivitas enzim glukosa-6-phospatase. Enzim ini berperan dalam metabolisme produksi glukosa dalam darah. Jika kerja enzim itu distop maka kadar glukosa darah pun turun.

Penelitian lain dilakukan Tissera MHA et. al. pada tahun 1998 terhadap 55 penderita diabetes. Sebagaimana dikutip oleh dr. Hendrik M. Kes dalam bukunya Habbatus Sauda Thibbun Nabawy untuk Mencegah dan Mengobati Berbagai Penyakit, hasil studi tersebut disimpulkan bahwa terjadi penurunan kadar gula darah secara bermakna pada 72,7 % dari penderita diabetes yang menerima ekstrak minyak Habbatussauda dengan dosis pemberian 2 x setengan sendok teh (2,5 ml) / hari dengan cara diminum selama sebulan.

Kamis, 05 Juli 2012

Kurma Raja Buah dari Surga

 ”Dan Dialah yang menurunkan hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan dari dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari macam tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang kurma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatiankanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.” (QS Al-An’aam : 99)


Sedikitnya ada 20 ayat dalam Al-Qur’an yang menyebutkan pohon atau buah kurma. Lima belas ayat menyebutnya bersama dengan tumbuhan lain, diantaranya zaitun, anggur dan delima. Kurma merupakan ciptaan dan karunia Allah yang mempunyai kelebihan atas buah lainnya. Penyebutan berulang kali kurma dalam Al-Qur’an menunjukkan betapa raja buah dari surga ini memiliki kandungan dan khasiat istimewa dan tiada tanding bagi yang rajin mengkonsumsinya.

 
Penyebutan kurma dalam Al-Qur’an terdapat juga di Surat Al-An’aam: 141, Al-Kahfi: 32, Thaha: 71, Asy-Syu`ara: 148, Qamar : 20, Ar-Rahman : 11 & 68, Al Haqqah : 7, Abasa: 27-29, Maryam: 23 & 25, Al-Baqarah: 266, Ar-Ra`d: 4, An-Nahl: 11 & 67, Al-Isra`: 91, Al-Mu`minun : 19, Yasin: 34, Ibrahim : 24.


Sementara keutamaan kurma juga disebutkan di banyak hadits, antara lain Rasulullah ﷺ bersabda, “Kurma itu menghilangkan penyakit dan tidak membawa penyakit. Ia berasal dari surga. Dan di dalamnya terkandung obat.” Hadits lain menyebutkan Rasulullah ﷺ bersabda, “Rumah yang didalamnya tidak ada kurma, penghuninya adalah orang-orang lapar.” (HR. Bukhari).


Rasulullah ﷺ juga bersabda, “Kurma ajwa yang baik berkhasiat sebagai penyembuh.” Aisyah berkata, “Rasulullah telah menyebut kurma dan susu sebagai makanan terbaik di antara makanan lainnya.”
Dalam hadits yang diriwayatkan Imam Muslim menyebutkan, “Abdullah bin Ghifar melihat Rasulullah mengkonsumsi mentimun bersama kurma rutab (kurma basah).”
 
Sementara Sa’ad r.a mendengar Rasulullah bersabda, “Barang siapa memakan tujuh butir kurma ajwah di pagi hari, maka racun dan sihir tidak akan membahayakannya pada hari itu.” (HR. Bukhari).
Anas ra berkata, “Rasulullah ﷺ berbuka sebelum shalat dengan beberapa butir kurma basah (ruthab). Apabila tidak ada kurma basah di tempat beliau, maka beliau berbuka dengan beberapa butir kurma kering (tamr). Dan apabila tidak ada kurma kering, maka beliau menghirup beberapa teguk air.” (HR. Ahmad dan Abu Daud).
 
Salman ibnu Amir Al Dhabbi meriwayatkan bahwa Nabi ﷺ bersabda, “Apabila seorang dari kalian berbuka, maka hendaklah dia berbuka dengan kurma. Sesungguhnya kurma itu berkah. Dan apabila dia tidak mendapatkan kurma, maka hendaklah dia berbuka dengan air. Sesungguhnya air itu suci.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).
 
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam kitabnya, Zadul Ma`ad menjelaskan bahwa kurma dapat menguatkan perut yang dingin, menyamankannya dan menyuburkan badan. Ia termasuk buah yang paling mulia dan paling bermanfaat. Ia adalah raja buah-buahan, penguat lever, dan pelembut tabiat. Ia adalah buah yang paling banyak memberikan nutrisi. Memakannya sebelum makan pagi dapat membunuh cacing. Panas yang dikandungnya adalah penawar racun. Oleh karena itu, apabila ia dimakan secara terus-menerus sebelum makan pagi dapat melemahkan cacing dan menguranginya. Kurma adalah makanan, obat, minuman sekaligus manisan.
 
Membatasi ifthar dengan kurma saja memiliki manfaat medis yang besar, yaitu masuknya nutrisi ke dalam perut secara bertahap sampai lambung siap menerima makanan setelah itu. Tentang hal ini, Ibnu Qayyim berkata, “Ifthar Nabi ﷺ ajaran yang sangat bijak. Puasa mengosongkan perut dari makanan, sehingga lever tidak mendapatkan didalamnya sesuatu yang dapat diserap dan disebarkan ke seluruh tubuh. Dan makanan yang manis adalah sesuatu yang paling cepat sampai ke liver dan paling disukainya. Apalagi jika makanan itu adalah kurma, karena ia adalah suci.”
 
Kurma juga dianjurkan menjadi asupan penting bagi wanita hamil dan menjelang kelahiran, berdasar hadits yang diriwayatkan Salamah binti Qais yang menyatakan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Berikanlah kurma kepada wanita yang akan melahirkan, agar anaknya menjadi murah hati. Itu adalah makanan Maryam saat akan melahirkan Isa. Sekiranya Allah mengetahui ada yang lebih baik dari itu, tentu Dia akan telah memberikannya kepadanya.”
 
Sulaiman bin Amr Al-Dabbi meriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Bila seseorang ingin berbuka puasa, maka sebaiknya ia mengonsumsi kurma. Bila tidak tersedia, maka hendaknya ia meminum sedikit air. Karena ia (air) itu bersih dan murni.”
 
Buah kurma tentu tidak asing lagi bagi kita. Pohon kurma memang terdapat di Arab tetapi telah dikonsumsi masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Buah khas Timur Tengah ini menjadi favorit saat berbuka puasa. Rasa kurma yang manis juga mempunyai banyak khasiat. Kurma ternyata memiliki segudang manfaat. Kandungan protein dan gula alaminya sangat mudah dicerna, sehingga baik dikonsumsi orang yang sudah seharian berpuasa. Kandungan potasium dipercaya dapat menurunkan tekanan darah tinggi dan dapat mengurangi risiko serangan stroke. Dalam buah kurma, potasium dikenal sebagai excellent source karena bermanfaat mengatasi dan mengurangi keletihan. Kurma juga dipercaya sebagai penyumbang tenaga paling besar. Dapat menyuplai kalori dalam jumlah besar.
 
Para ahli gizi mengatakan, buah ini juga mengandung kalium. Zat yang sangat berguna menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Fungsi mineralnya membuat denyut jantung teratur, mengaktifkan kontraksi otot, dan menstabilkan tekanan darah.
 
Buah kurma tidak mengandung lemak, namun kandungan karbohidratnya dapat menghasilkan energi (tenaga) tinggi. Begitu banyak manfaat kurma, sehingga para perempuan Arab menggunakan sebagai formulasi menjaga kehalusan kulit. Mereka gemar menyantap kurma, menyajikan pada tamu sebagai tanda penghormatan, dan juga menggunakan untuk pelengkap masakan.
 
Menurut Dr. Hardinsyah MS, Direktur Klinik Konsultasi Gizi dan Klub Diet IPB ini mengatakan bahwa kurma mengandung zat gizi yang nyaris lengkap dengan komposisi yang seimbang, meskipun dalam jumlah yang serba sedikit. Kebiasaan Nabi mengonsumsi kurma segar dan kurma tidak segar (kering) saat ber-buka, lanjut Hardin-syah, memberikan manfaat yang optimal. Kurma segar mengandung kadar air dan vitamin yang lebih banyak tetapi rendah kandungan energi siap pakainya. Sementara kurma yang tidak segar tinggi akan kandungan energi siap pakai namun kandungan air dan beberapa vitamin lebih rendah, bahkan kandungan vitamin C-nya minim. Bagi umat Islam, berbuka puasa dengan kurma bukanlah sekadar tradisi, namun anjuran Nabi Muhammad ﷺ: ”Barangsiapa yang mempunyai kurma ketika puasa, hendaklah berbuka dengan kurma.”
 
Sementara dilihat dari ilmu gizi, kurma memang sangat dianjurkan untuk berbuka puasa. Tak cuma itu, kurma juga mengandung potasium yang tinggi. Potasium, ujar Hardinsyah, bermanfaat untuk mengendalikan tekanan darah, untuk terapi darah tinggi, serta membersihkan karbondioksida dalam darah. Potasium juga bermanfaat untuk memicu kerja otot dan simpul syaraf. ”Berbagai mineral yang diperoleh dari kurma juga bermanfaat untuk mengoptimalkan kandungan elektrolit dalam cairan tubuh,” paparnya.
 
Kurma dapat menambah berat badan anak-anak, memelihara ketajaman dan kebinaran mata, mencegah penonjolan bola mata, melawan kekaburan, menguatkan penglihatan dan pendengaran, menenangkan saraf dan menguatkannya, menghilangkan ketegangan, menggiatkan kelenjar tiroid, serta memberikan ketenangan dan kedamaian kepada jiwa, dengan memakannya pada pagi hari bersama segelas susu.
 
Kurma mudah dicerna dan cepat berpengaruh dalam menyegarkan tubuh. Ia dapat melancarkan kencing, mem-bersihkan liver, dan mencuci ginjal. Air rebusannya ber-manfaat untuk melawan batuk, radang saluran pernapasan, dan dahak. Seratnya dapat melawan konstipasi. Dan garam-garam mineralnya dapat menyeimbangkan keasaman darah yang menjadi penyebab pengerasan ginjal dan empedu, encok, wasir, dan darah tinggi. 
 
Disini akan saya kupas beberapa khasiat Kurma menurut ahli medis yang bernama Ibnu Qayyim, yang mengatakan bahwa :
  1. Kurma memperkuat lever.
  2. Memperlancar buang air. 
  3. Menambah libido seks.
  4. Bisa menyembuhkan tenggorokan kering.
Bila dikonsumsi saat perut kosong sebelum kemasukan makanan lain, dapat membunuh cacing. Meskipun panas, kurma mengandung energi, kalau secara rutin dimakan dengan cara seperti diatas, bahkan bisa menyerang bibit cacing, memperlemah, mengurangi ataupun membunuhnya.
 
Disini juga akan saya kupas khasiat Kurma menurut Ahli medis Modern yang mengatakan bahwa:
  1. Memperkuat otot saraf. 
  2. Memperlambat proses penuaan. 
  3. Anemia, penyakit dada. 
  4. Menjaga kelembaban mata dan cairan mata, mencagah kerabunan, mempertajam penglihatan, dan bisa mengatasi katarak. 
  5. Memperkuat saraf telinga. 
  6. Bisa menenangkan saraf, mengusir kegelisahan psikologis, menyebarkan rasa tenteram dan ketenangan jiwa. 
  7. Merangsang kelenjar adrenal. 
  8. Memperkuat syaraf dan limpa. 
  9. Melembabkan usus dan menjaganya agar tidak lemah atau mengalami peradangan. 
  10. Memperkuat sel-sel otak dan otot. 
  11. Mengatasi pusing-pusing atau pandangan nanar, lesu dan lemas, pada yang sedang berpuasa atau dalam masa pertumbuhan. 
  12. Sangat efektif membangkitkan vitalitas tubuh, karena kaya akan zat gula yang mudah diserap dalam tubuh sehingga langsung masuk kedalam darah. Bisa dikatakan kurma adalah sumber energi pembakaran nomor satu. 
  13. Memperlancar buang air kecil, membersihkan lever (hati) dan mencuci ginjal, serat-seratnya bahkan dapat mengatasi sembelit. Garam logamnya terbukti dapat menstabilkan kadar asam pada darah yang bisa menyebabkan gagal ginjal, penyakit empedu, ambeien/wasir, dan tekanan darah tinggi. 
  14. Cairan kurma berkhasiat mencairkan dahak, juga berguna mengobati batuk, rasa dingin, influensa dan rasa sakit persendian. 
  15. Kurma memiliki sifat aktif untuk kekuatan seks. 
  16. Penelitian membuktikan dengan zat magnesium yang terkandung di dalam kurma dapat menyingkirkan penyakit kanker. 
  17. Menurut berbagai penelitian ilmiah juga kurma masak yang masih basah dapat memperlancar proses persalinan, juga membantu keselamatan ibu dan janinnya secara bersamaan, disamping untuk mengikat rahim usai proses persalinan secara langsung, juga membantu mencegah pendarahan akibat melahirkan, mengembalikan rahim ke posisinya normal sebelum masa hamil. 
  18. Berbuka dengan kurma dapat mengurangi rasa lapar orang yang berpuasa, sehingga tidak harus makan sesudahnya. 
  19. Meningkatkan trombosit dalam darah, biasanya orang yang mempunyai demam tinggi, sehingga diagnosanya terkena Demam Berdarah atau terkena Typus 
  20. Mencegah stroke. 
  21. Mengatasi reumatik

Minggu, 01 Juli 2012

Konspirasi dibalik Fatwa MUI : Vaksin Imunisasi Halal dan Baik!

Ada catatan penting yang tertinggal pasca Aksi dan Orasi Stop Vaksin yang diadakan oleh Sharia4Indonesia-Divisi Pelayanan Umat Bidang Kesehatan-pada hari Sabtu, 23 Juli 2011 di Bunderan HI, Jakarta. Ternyata, di waktu bersamaan PT Biofarma, produsen terbesar vaksin di Indonesia mengadakan acara tandingan bertajuk “Vaksin Imunisasi Halal dan Baik” di kantor MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta. Konyolnya, di acara tersebut, KH Maruf Amin, Ketua MUI menyatakan bahwa vaksin imunisasi itu halal dan baik! Ada konspirasi apa di balik pernyataan tersebut?

  
Siapa di balik Biofarma?
Sulit menampik adanya konspirasi jahat yang mensosialisasikan bahwa vaksin imunisasi itu halal dan baik. PT Biofarma, sebagai produsen vaksin milik negara, sekaligus pemasok tunggal vaksin program imunisasi nasional jelas berkepentingan agar masyarakat terus menyangka bahwa vaksin imunisasi itu halal dan baik.


Melalui situs resminya, www.biofarma.co.id PT Biofarma menyatakan diri ingin menjadi produsen vaksin global, memproduksi dan memasarkan vaksin berkualitas internasional untuk kebutuhan pemerintah, swasta nasional, dan internasional. Selain itu, PT Biofarma juga ingin mengembangkan inovasi vaksin yang sesuai dengan kebutuhan pasar.

Sangat jelas terlihat bahwa PT Biofarma lebih berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan pasar (keuntungan materi) dengan penjualan vaksin sebesar-besarnya, bukan berfikir apakah produk vaksinya halal dan baik.
Jika menelusuri jejak awal pemberian vaksin, maka menurut Flexner Brother, sejarah vaksin modern menemukan bahwa yang mendanai vaksinasi pada manusia adalah keluarga Rockefeller, salah satu keluarga Yahudi dan anggota Zionisme Internasional.

Bukan kebetulan, kalau ternyata melalui keluarga Rockefeller didirikan lembaga kesehatan dunia, WHO dan lainnya. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Dr. Leonard Horowitz dalam  “WHO Issues H1N1 Swine Flu Propaganda” :
“The UN’s WHO was established the U.S Government’s National Science Foundation, the National Institute of Health (NIH), and earlier, the nation’s Public Health Service (PHS).”

WHO batasi penggunaan babi untuk bahan vaksin
Detikhealth.com  menurunkan berita “WHO Batasi Penggunaan Babi untuk Pembuatan Vaksin”. Sumber informasi ini bahkan disampaikan oleh peneliti senior PT Biofarma, Dr Neni Nurainy, Apt, dalam jumpa pers Forum Riset Vaksin Nasional 2011 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (26/7/2011).

“WHO mulai membatasi, karena ada risiko transmisi dan itu sangat berbahaya. Misalnya penggunaan serum sapi bisa menularkan madcow (sapi gila).”

Dalam berita tersebut, PT Biofarma mengklaim sudah mulai menggunakan media non-animal origin sebagai unsure binatang. Salah satunya pada vaksin polio injeksi atau Injected Polio Vaccine (IPV), yang proses pembuatannya telah dipresentasikan di Majelis Ulama Indonesia. Betulkah demikian?

PT Biofarma, sebagai produsen terbesar vaksin untuk nasional dan internasional dan juga merupakan perusahaan yang berskala internasional sudah pasti pembuatan vaksinnya sesuai standard WHO. Jika WHO secara terang benderang menyatakan akan mengurangi penggunaan babi dalam pembuatan vaksin, maka selama ini WHO masih menggunakan babi dalam pembuatan vaksin. Tentu, begitu pula dengan PT Biofarma.

Profesor Jurnalis Uddin, seorang anggota MPKS (Majelis Pertimbangan Kesehatan dan Syarak), dalam sebuah acara dengan PT Biofarma dan Aventis untuk memberikan penjelasan tentang proses pembuatan vaksin polio mengungkapkan adanya tripsin babi dalam pembuatan vaksin polio, begitu juga dengan vaksin Meningitis yang diproduksi oleh Glaxo Smith Kline untuk para jama’ah haji.

Selain tripsin babi, produksi vaksin juga kerap menggunakan media biakan virus (sel kultur) yang berasal dari jaringan ginjal kera (sel vero), sel dari ginjal anjing, dan dari retina mata manusia.

Dori Ugiyadi, Kepala Divisi Produksi Vaksin Virus Biofarma membenarkan bahwa ketiga sel kultur tersebut dipakai untuk pengembangan vaksin influenza. “Di Biofarma, kita menggunakan sel ginjal monyet untuk produksi vaksin polio. Kemudian sel embrio ayam untuk produksi vaksin campak,” ujarnya.

Vaksin halal dan baik, fatwa pesanan?
Sebagai produsen vaksin terbesar di Indonesia, PT Biofarma sangat berkepentingan dengan MUI, terutama fatwa halalnya. Tercatat beberapa kali PT Biofarma sowan ke MUI untuk mendapatkan fatwa halal. Dengan demikian, pernyataan Ketua MUI, KH Maruf Amien, bahwa vaksin imunisasi halal dan baik, pada acara “Vaksin Imunisasi Halal dan Baik” di kantor MUI, Sabtu 23 Juli 2011, diduga kuat juga merupakan fatwa pesanan.

Tim dari Sharia4Indonesia-Divisi Pelayanan Umat Bidang Kesehatan-akhirnya meminta konfirmasi kepada Prof.Dr.Tuntedja, dari LP POM MUI, tentang sertifikat halal dari semua vaksin yang telah diproduksi oleh PT Biofarma. Ternyata, beliau memberikan jawaban bahwa PT Biofarma belum mendapatkan itu bahkan belum mendaftarkan diri untuk diaudit.

Atas jawaban ini, maka sangat perlu dipertanyakan fatwa MUI melalui KH Maruf Amin yang dengan beraninya telah menyatakan bahwa vaksin imunisasi halal dan baik. Bukankah ini sebuah kebohongan publik yang sangat tidak pantas dilakukan oleh MUI? Hal ini karena meskipun KH Maruf Amin adalah Ketua MUI, namun beliau tidak berhak dan tidak berkompeten untuk menyatakan sebuah produk halal atau haram sebelum produk tersebut diauudit oleh lembaga yang bertanggung jawab untuk memberikan Sertifikat Halal, yaitu LP POM MUI.

Meskipun KH Maruf Amin seorang ulama, harus ada ilmu khusus untuk menyatakan sebuah produk itu halal atau haram, terutama mengetahui bahan-bahan pembuatan vaksin, seperti ilmu mikrobiologi, biokimia, uji DNA, dan ilmu-ilmu pendukung lainnya yang selama ini telah dikuasai oleh auditor LP POM MUI. Dengan demikian pernyataan KH Maruf Amin bahwa vaksin imunisasi itu halal dan baik tidak sah dan harus digugat!

Hal bertentangan juga disampaikan oleh Dra.Hj.Welya Safitri, M.Si., Wakil Sekjen MUI. Beliau mengatakan bahwa MUI tidak pernah menghalalkan vaksin yang diproduksi oleh PT Biofarma.

Direktur LP POM MUI, Nadzatuzzaman, dalam sebuah kesempatan pernah mengatakan bahwa kebanyakan vaksin yang ada saat ini dibuat melalui porcine (enzim protease dari babi) yang ada pada babi.

“Yang mengembangkan adalah negara barat yang tidak mempermasalahkkan halal-haram, sebenarnya enzim tersebut juga ada pada sapi. Tapi ilmuan tetap memakai babi, karena 96 % DNA babi mirip dengan DNA manusia,” ujarnya.

Lalu, mengapa sampai keluar pernyataan dari Ketua MUI, KH Maruf Amin, bahwa vaksin imunisasi itu baik dan halal? Inilah kuatnya aroma konspirasi medis untuk menghalalkan vaksin yang sebenarnya sangat berbahaya dan dapat menghancurkan umat manusia tersebut.

Dengan demikian, bisa jadi pernyataan tersebut memang merupakan fatwa pesanan dari PT Biofarma sebagai produsen vaksin terbesar di negeri ini yang lalu disebarluaskan oleh media mereka sendiri. Untuk itu, ummat Islam harus menggugat fatwa pesanan bahwa vaksin imunisasi itu halal dan baik yang telah dikeluarkan oleh MUI. Bukankah Allah SWT., berfirman :

“Janganlah engkau campur adukan yang hak dengan yang batil, dan janganlah engkau tutupi kebenaran, padahal engkau mengetahui.” (QS. Al Baqarah : 42)

Untuk itu, harus ada pelurusan berita, edukasi, dan sosialisasi bahaya vaksin imunisasi bagi umat manusia, dan kemudian tentu saja memberikan solusinya, halal dan baik. Insya Allah!

Source : sehatislami.co.cc