Sayur bayam di samping rasanya lezat juga baik untuk kesehatan.
Tetapi, jika salah saat memasak, bisa menjadi makanan beracun. Bayam
adalah sayur hijau bergizi tinggi, setiap 100 gram bayam mengandung
protein 3,5 g, lemak 0,5 g, karbohidrat 6,5 g, kalsium 267 g, besi 3,9
mg, dan serat 0,8 g. Makanya bayam disebut sebagai ”King of Vegetable”.
Agar terhindar dari racun:
1. Jangan dipanaskan ulang
Bayam
banyak mengandung zat besi atau senyawa ferro (Fe2+) yang baik bagi
tubuh. Namun, jika dipanaskan ulang, akan terjadi proses oksidasi pada
sayur bayam. Oksidasi adalah proses pengikatan oksigen. Maka Fe2+ akan
berubah menjadi Fe3+ atau senyawa ferri yang beracun bagi tubuh.
2. Segera dimakan
Selain
mengandung besi, bayam juga mengandung nitrat (NO3). Tetapi jika
terlalu lama bersentuhan dengan udara, akan berubah menjadi nitrit
(NO2) yang bersifat senyawa tidak berwarna, tidak berbau, dan yang
lagi-lagi beracun. Maka, sayur bayam harus segera dimakan begitu matang.
Sayur bayam yang sudah dimasak lebih dari lima jam jangan dimakan
lagi, alias dibuang saja.
3. Pilih bayam segar
Bayam
segar yang baru dicabut dari persemaiannya mengandung senyawa nitrit
kira-kira sebanyak 5 mg per kg. Bila bayam disimpan di lemari es selama
dua minggu, kadar nitrit akan meningkat sampai 300 mg per kg. Dengan
kata lain, dalam 1 hari penyimpanan, senyawa nitrit akan sebesar 7
persen.
4. Gunakan panci stainless steel atau berbahan gelas
Jangan memasak bayam di panci besi/aluminium karena senyawa ferro tadi akan bereaksi dengan bahan panci besi atau aluminium.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar