Mama dan Papa, Kedua kata tersebut memang sering menajadi kata pertama bayi-bayi di seluruh dunia. Ternyata ada alasan ilmiah di balik semua itu
Peneliti post-doktoral dari Universitas British Columbia, Judith Gervain, menyebutkan, kata “mama” atau “papa” dalam banyak bahasa di seluruh dunia pada umumnya merupakan kata yang sering diulang-ulang. Selain itu, baik dari segi linguistik maupun fungsi susunannya, kata “mama” dan “papa” lebih mudah bagi bayi ketimbang “ibu” atau “bunda” misalnya.
Untuk mengungkap alasan ilmiah di balik ocehan bayi ini, tim peneliti yang diketuai oleh Gervain melakukan pindai otak terhadap 22 bayi baru lahir berusia 2-3 hari sambil diperdengarkan rekaman kata-kata. Bayi-bayi mungil tadi mendengarkan kata yang memiliki pengulangan silabel, seperti “mubaba” dan “penana”, juga kata yang tidak berulang, seperti “mubage” dan “penaku”.
Ternyata aktivitas otak bayi di bagian yang merupakan pusat bahasa meningkat saat rekaman kata-kata dengan pengulangan silabel diperdengarkan. Sementara saat bayi mendengar kata yang tidak berulang seperti “bamuba atau napena”, tidak terlihat adanya respons di otak.
“Hal ini menunjukkan bahwa bayi lahir dengan kemampuan untuk menerima dan belajar bahasa ibu secara sistematik dan efisien,” kata Gervain yang hasil penelitiannya dipublikasikan secara online dalam jurnal Proceeding of the National Academy of Sciences.
Untuk menstimulai kemampuan bicara bayi sedini mungkin, sering-seringlah berbicara kepada bayi. Gunakan kata-kata dengan artikulasi sederhana dan bicaralah lebih lambat dan jelas dengan intonasi yang menyenangkan sehingga bayi mendapat kesempatan untuk menangkap kata-kata itu dan memahaminya.
Sumber : nasional.kompas.com/read/2008/08/28/10125514
Tidak ada komentar:
Posting Komentar